SEMINAR NASIONAL: "MENGELOLA GEJOLAK CINTA REMAJA" 👁️️ 231
18 Maret 2024
Hari ini, dalam sebuah upaya untuk memahami dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh remaja dalam mengelola gejolak cinta, sebuah Seminar Nasional yang bertema "Mengelola Gejolak Cinta Remaja" telah sukses diselenggarakan di UNIMUDA Sorong . Acara ini diadakan di Hotel Indonesia Kempinski dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para ahli, praktisi, serta orang tua dan remaja.
Dalam sambutannya, Rektor Unimuda Sorong menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap dinamika cinta remaja dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif. "Kami percaya bahwa memahami gejolak cinta remaja merupakan langkah awal yang penting dalam membantu mereka mengatasi tantangan dan mengembangkan keterampilan emosional yang kuat," ungkapnya.
Seminar ini menampilkan berbagai pembicara ahli yang membahas berbagai aspek yang terkait dengan gejolak cinta remaja, termasuk psikologis, sosial, dan budaya. Para peserta diberikan wawasan tentang bagaimana memahami perubahan emosi yang dialami oleh remaja dalam mengelola hubungan percintaan mereka.
Salah satu pembicara utama, Tri Permata Sari, M.Psi., Psikolog, seorang pakar psikologi remaja dan tim Devisi Pemulihan Layanan Bimbingan Konseling UNIMUDA. Pembahasan dalam seminar ini menjelaskan tentang perilaku seksual Remaja serta factor-faktor yang mempengaruhinya, menjelaskan berbagai permasalahan resiko terkait dengan prilaku seksual remaja, menjelaskan perilaku seksual remaja yang sehat dan bertanggung jawab, dan mampu menerapkan cara-cara mengendalikan dorongan seksual.
menyoroti pentingnya komunikasi terbuka antara remaja dan orang tua dalam menghadapi masalah cinta. "Membangun komunikasi yang sehat antara orang tua dan remaja dapat membantu mereka memahami perasaan dan pengalaman satu sama lain, serta memberikan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi gejolak emosi," katanya.
Selain itu, panel diskusi juga menyoroti peran pendidikan dan masyarakat dalam membantu remaja memahami konsep cinta yang sehat dan membangun hubungan yang berkelanjutan.
Seorang peserta seminar, Meliasari , seorang mahasiswa Psikologi, menyatakan, "Saya merasa seminar ini sangat bermanfaat bagi saya karena saya bisa mendapatkan pandangan yang lebih dalam tentang bagaimana cara mengelola hubungan cinta dengan bijak. Saya juga merasa lebih termotivasi untuk memperbaiki hubungan saya dengan orang tua dan teman-teman saya."
Seminar ini diakhiri dengan harapan bahwa pemahaman yang diperoleh akan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari remaja, serta upaya yang berkelanjutan untuk mendukung mereka dalam menghadapi gejolak cinta dengan lebih bijaksana dan sehat.